Tekno  

UPS Adalah Alat Penyimpan Daya, Begini Cara Kerjanya

UPS adalah
cyberpowersystems.com

UPS adalah kepanjangan dari Uninterruptible Power Supply. Ini merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyimpan daya sehingga jika terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba, maka alat yang terpasang UPS masih tetap dalam keadaan hidup.

Akan tetapi hidupnya alat tersebut hanya beberapa waktu saja. UPS merupakan alat yang mampu untuk menyalakan sebuah barang elektronik.

Akan tetapi, alat elektronik tersebut tentunya tidak akan menyala dalam waktu yang lama. Pada umumnya sebuah UPS sebesar 600 watt hanya dapat menyalakan sebuah komputer dengan daya 400 watt dalam waktu 17 menit saja.

UPS adalah Alat Penyimpan Daya

Dalam beberapa jenis bisnis memerlukan adanya sumber daya energi yang stabil. Ini bertujuan agar operasionalnya dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini, UPS menjadi salah satu perangkat yang wajib dimiliki oleh suatu perusahaan.

Seperti yang terungkap di awal, UPS merupakan singkatan dari Uninterruptible Power Supply. Menjadi solusi untuk sumber daya energi cadangan yang dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya. Terutama pada saat terjadi pemadaman secara tiba-tiba.

Dengan adanya UPS memungkinkan komputer serta alat elektronik lain tetap bisa beroperasi dalam sementara waktu, pada saat terjadi gangguan sumber daya.

Selain itu, UPS juga memiliki fungsi untuk mengisi ulang dan juga mempertahankan penyimpanan energi. Semakin banyak tersimpannya energi, semakin banyak pula daya yang bisa dipertahankan.

Mengetahui Cara Kerja UPS

Terkait cara kerja UPS terdapat tiga metode  yang sudah banyak digunakan yang antara lain:

1. Cara kerja UPS line-interactive

Metode yang pertama adalah line-interactive yakni dengan mempertahankan jalur inverter. Selanjutnya arus DC baterai akan dialihkan dari mode charging menjadi mode penyedia daya ketika terjadi pemadaman listrik.

UPS ini menggunakan autotransformer yang memiliki fungsi untuk mengatur mode charging serta supply melalui identifikasi tegangan listrik yang masuk.

Apabila voltasenya rendah, maka UPS pun menyesuaikan besaran arus yang masuk atau yang keluar. Dengan demikian, UPS membutuhkan adanya arus input lebih besar.

2. Sistem Standby (offline)

Metode selanjutnya adalah sistem standby atau off-line yakni pengisian daya secara langsung dari sumber listrik menuju baterai UPS. Cadangan energi listrik ini dapat dimanfaatkan ketika daya utama mati.

Pada saat tegangan input UPS tidak stabil, maka secara otomatis UPS akan menyalakan sirkuit inverter DC-AC internal. Umumnya UPS dengan jenis ini lebih relatif terjangkau.

3. Metode Double Conversion

Cara kerja UPS sistem online yakni dengan menggunakan metode double conversion yang berasal dari arus AC. Selanjutnya diteruskan menuju baterai internal. Setelah itu akan dialirkan lagi ke daya 120V/240AC. Kelebihan dari sistem ini adalah memiliki kapasitas yang cukup besar, akan tetapi dari segi harga memang cukup mahal.

Manfaat Penggunaan UPS

Sementara itu untuk manfaat dari penggunaan UPS ternyata cukup beragam. Adapun manfaat dari UPS adalah

  • Membantu perangkat komputer untuk mencegah kehilangan data atau terputusnya server saat listrik padam mendadak.
  • UPS juga berfungsi membackup lift supaya tidak terhenti saat listrik padam tiba-tiba.
  • Fungsi UPS berikutnya adalah dapat mencegah terjadinya kerusakan peralatan listrik saat terjadi pemadaman listrik.
  • Bagi yang menggunakan Genset tanpa UPS maka saat listrik padam atau saat peralihan dari PLN ke genset, maka listrik akan tetap padam. Namun dengan menggunakan UPS, hal tersebut dapat diatasi. Saat terjadinya pemadaman listrik, maka UPS akan secara otomatis membackup tanpa adanya jeda waktu. Selanjutnya barulah sumber listrik dipindahkan pada Genset. Sehingga aliran listrik tidak akan terputus sama sekali.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa UPS adalah salah satu teknologi yang memiliki peranan penting pada suatu perusahaan. Dengan menggunakan UPS, maka perusahaan akan memiliki sumber daya yang lebih stabil.