Tekno  

Memahami Prinsip-Prinsip dalam Pembuatan Animasi

Animasi
unsplash.com

Animasi adalah seni menghidupkan gambar statis atau objek dalam sebuah urutan gerakan untuk menciptakan ilusi pergerakan. Prinsip-prinsip seni ini sebagai pedoman yang digunakan oleh animator untuk menciptakan hasil yang realistis, menarik, dan menghibur. Sehingga Anda perlu akan mengenal prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam menciptakan karya yang mengesankan.

Memahami Prinsip-Prinsip Animasi

Animasi terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Perannya semakin penting dalam membawa kreativitas, hiburan, dan pemahaman ke dunia yang semakin terhubung secara global. Tentunya bukan hanya seni, namun juga bentuk komunikasi yang kuat dan sarana ekspresi yang tak terbatas. Adapun beberapa prinsip-prinsip yang menjadi dasar pembuatannya, sebagai berikut.

Squash and Stretch

Prinsip ini mengacu pada perubahan bentuk dan volume objek saat bergerak. Saat objek bergerak dengan cepat, objek tersebut bisa tampak mengecil. Saat objek berhenti atau memantul, bahkan tampak memanjang. Prinsip ini memberikan ilusi elastisitas dan mengikuti hukum fisika dalam seni.

Anticipation

Sebelum suatu objek bergerak, ada fase di mana objek tersebut mempersiapkan diri untuk pergerakan itu. Biasanya bisa berupa gerakan kecil atau perubahan ekspresi wajah. Antisipasi membantu penonton memahami bahwa sesuatu akan terjadi dan membuat pergerakan terasa lebih alami.

Staging

Staging berkaitan dengan penempatan elemen-elemen animasi dalam adegan. Hal ini melibatkan pengaturan objek dan karakter. Sehingga penonton bisa memahami cerita dengan jelas. Penyelarasan yang baik membantu fokus pada apa yang penting dalam adegan.

Straight Ahead and Pose-to-Pose

Straight ahead adalah saat animator membuat setiap frame secara berurutan, dari awal hingga akhir gerakan. Posisi-ke-Posisi adalah saat animator menggambar beberapa frame kunci (pose), kemudian mengisi frame di antara pose tersebut. Keduanya memiliki kegunaan masing-masing, tergantung pada efek yang ingin dicapai.

Follow Through and Overlapping Action

Follow through mengacu pada elemen yang tetap bergerak setelah objek utama berhenti bergerak. Misalnya, rambut seseorang akan terus bergerak beberapa saat setelah kepala berhenti bergerak. Overlapping action adalah prinsip yang menggambarkan bagaimana elemen tubuh bergerak secara independen dan kemudian tumpang tindih dalam gerakan keseluruhan.

Slow In and Slow Out

Saat objek mulai bergerak atau berhenti bergerak, ia cenderung memasuki atau keluar dari gerakan tersebut secara perlahan. Prinsip ini menciptakan perasaan realisme dalam animasi, mengingatkan pada hukum fisika bahwa objek memerlukan waktu untuk memperoleh atau menghentikan gerakan.

Arcs

Dalam dunia nyata, pergerakan cenderung mengikuti pola lengkung atau lingkaran. Seni satu ini yang mengikuti pola lingkaran tampak lebih alami daripada pergerakan linear atau ke sudut tajam.

Secondary Action

Aksi sekunder adalah gerakan tambahan yang mendukung aksi utama. Biasanya bisa berupa ekspresi wajah, perubahan posisi tubuh, atau gerakan lain yang memperkaya karakter dan cerita.

Timing

Pemilihan durasi setiap frame dalam karya ini akan mempengaruhi cara pergerakan terasa. Timing yang tepat dapat bisa menciptakan efek komedi, ketegangan, atau emosi yang diinginkan.

Exaggeration

Eksagerasi memungkinkan animator untuk memperbesar atau memperkecil pergerakan. Selain itu, ekspresi karakter untuk efek yang lebih dramatis. Bahkan umumnya digunakan dalam karya komedi atau kartun.

Selain prinsip dalam animasi, Anda juga perlu tahu jenis-jenisnya seperti animasi 3D, 2D, stop motion, dan cutout animation. Animasi memiliki peran yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip animasi ini, animator bisa menciptakan hasil yang menarik, realistis, dan berkesan. Selain itu, berkat kombinasi prinsip-prinsip ini memberikan dasar yang kuat dalam menciptakan dunia seni yang hidup dan menawan.